rekamanjejakhijau.com

Nonton Film Pulau Plastik, Bikin Melek Bahaya Plastik Sekali Pakai

Masihkah kalian berfoya-foya dengan plastik sekali pakai? Dengan berbagai macam alasan, “Ah, tidak apa. Plastik kan bisa didaur ulang” ; ”Mau jajan aja ribet banget bawa wadah dari rumah. Pakai plastik aja, praktis” ;  “Kayak orang zaman dulu aja, pakai rantang” dan masih banyak lainnya penyangkalan dan pembenaran atas penggunaan plastik sekali pakai. 

Dalih menggampangkan bahwa plastik bisa didaur ulang, ternyata berlawanan dengan fakta yang terjadi di lapangan. Tingkat daur ulang (recycle rate) sampah plastik di Indonesia baru menyentuh angka 7 persen, 24 persen dibuang sembarangan dan mencemari lingkungan (illegal dumpling), sisanya 69 persen berakhir di TPA, tempat pembuangan akhir (sumber : Sustainable Waste Indonesia dalam infografis KataData)

Jadi buat kalian yang masih punya seribu alasan untuk enggan meninggalkan plastik sekali pakai atau masih mengguatkan niat untuk hidup minim sampah. Wajib nonton film Pulau Plastik, bikin melek bahaya plastik sekali pakai.

Film Pulau Plastik

Adalah film dokumenter karya anak bangsa ke -12 yang berhasil tayang di layar bioskop sejumlah kota di Indonesia dengan tanggal tayang yang bergantian pada saat itu.

film pulau plastik
foto : Facebook Pulau Plastik

Berawal dari pencemaran lingkungan karena sampah plastik di Pulau Dewata yang semakin mengkhawatirkan seiring meningkatnya jumlah industri pariwisata. Sudah sejak lama pegiat minim sampah di Bali melakukan berbagai cara untuk meminta pemerintah untuk lebih memperhatikan masalah ini. Meskipun di tahun 2018 sudah ada Perwali dan Pergub tentang Pembatasan timbulan sampah plastik sekali pakai. Menurut Robi vokalis band Navicula, salah satu pemeran dalam film Pulau Plastik, “Setelah banyak bergaul dengan komunitas pegiat minim sampah Bali, ternyata peraturan yang ada masih belum cukup untuk mengatasi masalah sampah di Bali, bahkan di sekolah pun anak-anak tidak diajarkan dan tidak tahu bagaimana cara memilah sampah”.

Akhirnya, permasalahan sampah plastik sekali pakai di Bali menjadi sinyal bagi rumah produksi Visinema untuk memproduksi feature film dokumenter dengan judul Pulau Plastik. Menariknya masih jarang film dokumenter bisa unjuk gigi di layar bioskop, harapannya Pulau Plastik menjadi gerbang pembuka bagi sineas menggarap film genre dokumenter. Karena selama ini film dokumenter banyak dibuat orang asing dibanding anak bangsa.  

Identitas Film

Sutradara : Rahung Nasution, Dandhy Dwi Laksono

Produser : Lakota Moira, Angga Dwimas Sasongko (eksekutif)

Ditulis oleh : Nadia Astari

Skenario : Nadia Astari

Pemeran : Gede Robi, Tiza Mafira, Prigi Arisandi

Penyunting : Ernest Hariyanto

Perusahaan Produksi: Visinema Pictures, Kopernik, Akarumput, WatchdoC

Tanggal Rilis : 22 April 2021 (Indonesia)

Negara: Indonesia

Bahasa : Indonesia

Durasi : 1 jam 37menit

Review Film Pulau Plastik, Bikin Melek Bahaya Plastik Sekali Pakai

Sebenarnya Pulau Plastik dirilis di tahun 2020, mengingat masa itu angka penyebaran Covid -19 terus merangkak naik. Penayangan ditunda dan film dokumenter Pulau Plastik akhirnya resmi telah tayang pada 22 April 2021, bertepatan dengan peringatan Hari Bumi Sedunia.  Dengan mengusung tagline 

Pulau Plastik : Perjalanan dan Catatan untuk Masa Depan

Pulau Plastik sendiri bukan nama suatu pulau baru di Indonesia atau belahan bumi. Amit-amit, jangan sampai ada wujud dari pulau plastik ini. Nama Pulau Plastik merupakan suatu gerakan sosial yang mempunyai misi mengurangi sampah plastik di pulau Bali dan juga mendorong implementasi kebijakan tentang pemakaian plastik sekali pakai di tingkat nasional. Dan sekarang, kalian mulai merasakan dampak baik atas usaha mereka, minimarket dan pusat perbelanjaan tidak lagi menyediakan kantong plastik sekali pakai.

navicula
foto : Facebook Pulau Plastik

Kembali lagi ke film Pulau Plastik yang berdurasi 1 jam 37 menit, di awal film kalian akan disambut dengan pemandangan miris atas pencemaran sampah di daratan,lautan dan udara. Yang menyayat hati, ketika hewan tak berdosa yang tidak membuang sampah menjadi korban dan terjebak dalam kepungan sampah. Duh, tidak tega memang melihat hewan yang kesakitan saat penyelamatan dari jeratan sampah. Tapi itulah fakta yang terjadi dan diabadikan lewat film Pulau Plastik agar menjadi pelajaran bagi manusia terutama di Indonesia. Saya pun dibuat termenung, apa kabar sampah yang telah saya buang. Jangan-jangan, sampah saya telah menyumbangkan racun untuk bumi dan makhluk hidup dan sekarang mungkin berbalik menyerang saya sendiri. Ironisnya memang Indonesia menjadi negara penyumbang sampah terbesar di dunia nomor dua setelah China.

film pulau plastik
foto : Facebook Pulau Plastik

Ada tiga tokoh utama dalam film Pulau Plastik, Robi, Prigi dan Tiza. Mereka sama-sama berjuang melawan polusi dari sampah plastik sekali pakai melalui bidang keahlian masing-masing di tempat yang berbeda. Yang seru dan menarik adalah cerita sepanjang perjalanan Robi dari Ubud menuju ibukota yang di tengah perjalanan bertemu Prigi di Gresik. Kalian akan disuguhkan fakta mencengangkan tentang sampah plastik yang sangat bahaya bagi kesehatan manusia. Khususnya mikroplastic yaitu serpihan plastic berukuran mikro telah ditemukan pada feses manusia, artinya ada plastik di dalam tubuh manusia.

ecoton
foto : Facebook Pulau Plastik

Sampai pada akhirnya, tiga karakter ini bertemu dalam long march Pawai Bebas Plastik , menyuarakan tolak plastik sekali pakai di kawasan car free day Jakarta pada 21 Juli 2019 dan berjumpa dengan punggawa di tingkat nasional seperti Presiden RI Joko Widodo dan Puji Pujiastuti yang saat itu menjabat sebagai menteri di Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Alunan musik genre grunge dari Navicula dengan Robi sendiri sebagai vokalisnya menjadi teman di beberapa scene film. Aliran music alternative rock ini menyuarakan suara hati tentang isu sampah melalui lirik lagu yang cukup asyik juga didengar lho. Coba deh tonton film Pulau Plastik sampai akhir

Walau sudah dua tahun sejak film ini rilis, narasi yang diangkut dalam Pulau Plastik masih relevan dengan kondisi, permasalahan sampah yang masih  terus dihadapi Indonesia hingga saat ini. Bahkan akhir-akhir ini, banyak diberitakan adanya kejadian kebakaran TPA di berbagai daerah di Indonesia akibat putung rokok di TPA (tempat pembuangan akhir) dan gas metan dari tumpukan sampah terpapar suhu panas musim kemarau. Ada juga TPA yang terpaksa tutup  karena kelebihan kapasitas. Indonesia memang darurat sampah, terutama sampah plastik sekali pakai. Jadi film Pulau Plastik bisa menjadi tontonan edukasi selama permasalahan sampah di Indonesia belum kunjung usai dan hingga nanti dinyatakan telah bebas sampah masih menarik juga untuk ditonton.

plastic free july indonesia
foto : Pawai Tolak Plastik 2023 dan tolak plastik sekali pakai/facebook Pulau Plastik

Siapa saja yang bisa nonton film Pulau Plastik? semua kalangan dan umur bisa menonton film dokumenter ini. Namun, untuk anak-anak sebaiknya didampingi agar mereka mudah mencerna alur cerita. Ini kesempatan yang bagus  memberikan pemahaman pentingnya merawat dan peduli lingkungan. Secara fitrah, siapa saja yang menonton akan tersentuh hatinya dan timbul keinginan mengurangi samah sekali pakai serta lebih peduli dengan pengelolaan sampah. Yuk agendakan nonton film ini. 

Dimana Nonton Film Pulau Plastik ?

Bagi yang sudah dan ingin menonton kembali, belum dan tertarik untuk menonton. Kalian bisa mengakses di Netflix. Lebih seru sih menonton bareng teman, keluarga, komunitas, orang sekampung, sekolah, sekantor  dan yang lainnya. Kalian  bisa menghubungi Tim Pulau Plastik melalui situs pulauplastik.org untuk meminta pemutaran secara komunal. 

Sekedar saran, alangkah baiknya setelah menonton dilanjutkan dengan diskusi mengenai permasalahan sampah serta pengelolaan ke depannya. Agar tidak hanya sekedar menonton, dapat wawasan dan pengetahuan serta prihatin saja. Tetapi perlu diwujudkan dalam aksi nyata secara bersama-sama menjadi bagian dari solusi.  

Pesan dari Film Pulau Plastik

Pesan penting yang ingin disampaikan dari film Pulau Plastik.

Pesan dari Film Pulau Plastik adalah bukan melarang penggunaan plastik sebagai benda semestinya yang kuat, kokoh dan bisa digunakan berulang. Sementara, penggunaan plastik sekali pakai inilah yang jadi masalah dan penyebab pencemaran di darat, udara, lau hingga ke tubuh manusia.

Sedangkan berikut pesan yang bisa saya ambil setelah menonton film Pulau Plastik :

  • Bikin melek bahaya plastic sekali pakai
  • Bijak Menggunakan Plastik Sekali Pakai
  • Gaya hidup zero waste harus segera diterapkan dalam keseharian, bahkan perlu naik kelas menjadi budaya
  • Jika bumi sudah rusak, maka rusaklah seisinya, ekosistem, manusia, hewan dan tumbuhan
  • Ancaman mikroplastik nyata adanya dan berpotensi membunuh mahluk hidup secara perlahan dari dalam tubuh
  • Ayo berdaya merawat bumi mulai dari diri sendiri dan tularkan kepada sekitar

mikroplastik
foto : instagram pulau plastik

Itu pesan yang saya dapatkan setelah tonton film Pulau Plastik, kalian yang sudah menonton silahkan menambahkan di kolom komentar. Buat yang belum, ayo segera nonton film Pulau Plastik, bikin melek bahaya plastik sekali pakai. Follow juga media sosial Instagram Pulau Plastik untuk mendapatkan inspirasi dan langkah apa yang bisa dilakukan untuk mengurangi pemakaian sampah sekali pakai serta info menarik lainnya. 

12 komentar

Terimakasih sudah berkunjung dan meninggalkan jejak di kolom komentar. Semoga artikel ini bermanfaat.
  1. Aku tertarik dg diksi dalam judulnya. Mudah diingat dan auto tertarik karena penasaran. Tp blm sempet nontonnya hiks.

    BalasHapus
    Balasan
    1. ayo nonton mbak mumpung wiken, campur aduk rasanya

      Hapus
  2. Pingin nonton versi fullnya. Sepertinya edukatif banget.

    BalasHapus
  3. Penasaran sama filmya. Semoga dengan nknton film ini dapat menyadarkan masyarakat akan bahaya sampah plastik, bagi kesehatan maupun lingkungan.

    BalasHapus
  4. baru tau ada akun Instagramnya juga, jadi lebih mudah kalau mau belajar tentang bagaimana mengurangi sampah plastik ..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gara2 mengulas filmnya,aku juga baru tau dan sampai sekarang masih aktif mengedukasi selepas rilis film 2 tahun yg lalu

      Hapus
  5. Ini bagus banget mbak filmnya ditonton sama anak-anak. Sekalian edukasi mereka. Harusnya diputar di sekolah-sekolah juga ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Banget, semoga sekolah2 mengadakan acara nobar film edukasi seperti ini

      Hapus
  6. wah sepertinya menarik banget kak, film edukatif. Jadi penasaran... Gak banyak film yang kayak begini..

    BalasHapus
  7. Menarik sekali, Mbak. Pulau plastik, ga bisa ngebayangkan seperti apa pulaunya. Eh, iya, kalau ga salah kara mbak saya ada daerah di Bali yang bersih banget juga. Apakah daerah itu yang dimaksud pulau plastik?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe mbak meliana bisa kembali baca perlahan seperti apa itu pulau plastik ?

      Hapus