Jenis kuas berdasar penggunaan juga cukup beragam, salah satunya kuas makanan. Hijau Holic bisa bayangkan lezatnya aneka bakaran dari ayam, ikan, sosis, jagung, aneka kue berwarna kuning keemasan dan kue lainnya yang dioles mentega lumer, kuning telur seperti pukis, nastar. Membuat saliva Hijau Holic mengalir deras bukan? Ya, makanan lezat yang disebutkan di atas menggunakan kuas sebagai alat bantu memasak.
Titik Kritis Halal
Hijau holic yang beragama Islam, tentunya memiliki perhatian lebih terhadap kehalalan makanan. Tidak hanya bahan baku makanan, cara mendapatkannya tetapi juga perlu memperhatikan alat memasaknya. Ya, alat bantu memasak berupa kuas makanan yang menjadi titik kritis halal suatu makanan.Titik kritis halal adalah suatu temuan
pada tahapan yang berlangsung selama proses produksi (makanan,minuman, farmasi,
kosmetika, barang gunaan dan sebagainya) yang terdapat kemungkinan tercemar atau
diduga menggunakan bahan yang tergolong haram dalam syariat agama Islam. Ayam bakar yang semula berstatus halal
dikonsumsi bisa berubah menjadi haram hanya karena kuas. Karena kuas yang digunakan untuk mengoles bumbu, berbahan
bulu babi. Sayang sekali hanya karena kuas, status kehalalan makanan
menjadi berubah.
Tentu tidak mudah menjumpai pedagang yang tahu dan paham mengenai titik kritis halal, terlebih bahan baku kuas makanan yang dipakainya. Bahkan ada yang tidak mau tahu, asal saja membeli dan bisa dipakai. Memang pemahaman titik kritis halal makanan di Indonesia masih menjadi tugas besar bersama, baik dari Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), Majelis Ulama Indonesia (MUI), alim ulama, influencer produk halal dan umat muslim lainnya.
Solusi Kuas Makanan Alami dan Halal
Namun, Hijau Holic sebenarnya bisa loh mengatasi keresahan titik kritis halal yang berasal dari kuas makanan ini. Nenek moyang kita sudah memberikan solusi secara turun menurun, hanya saja tergerus teknologi yang menawarkan kemudahan dan iming-iming praktis serta lebih modern. Lambat laun, kuas tradisional khas Indonesia dianggap kuno, ditinggalkan lalu dilupakan.Kuas tradisional khas Indonesia
ini tidak jauh dari bahan alami yang melimpah di lingkungan sekitar tempat
tinggal Hijau Holic, terlebih buat kalian yang tinggal di pedesaan atau daerah
tidak padat penduduk. Menggiurkan bukan solusi kuas alami dan halal ini? Hijau
Holic yang dahulu masa kecilnya suka bermain masak-masakan pastinya sudah tidak
asing dengan kuas satu ini. Kuas yang terbuat dari pohon pisang.
Hijau holic dari mana pun kalian berada, bahkan yang masa kanan-kanak tidak mengalami era bermain masak-masakan dengan memanfaatkan tumbuhan di sekitar. Jangan berkecil hati, Hijau Holic bisa dengan mudah membuat kuas dari pelepah daun pisang. Ikuti cara berikut :
Membuat Kuas Makanan Alami dan Halal dari Pelepah Daun Pisang
Alat dan Bahan:
1. Cari pohon pisang di sekitar rumah2. Minta izin kepada pemilik jika bukan milik sendiri
3. Siapkan pisau bermata tajam
Langkah-Langkah :
1. Potong pelepah daun pisang dari batangnya2. Bersihkan daun pisang dari tulang daun
3. Pelepah pisang yang telah bersih dari daun, potong kurang lebih sepuluh cm
atau sesuai selera
4. Iris pelepah secara vertikal menjadi beberapa helai, masing-masing sepanjang
lima cm. Irisan ini sebagai bulu kuas.
5. Tekan dan pipihkan dengan pisau, irisan pelepah tersebut (langkah no 4)
6. Kuas sudah jadi dan siap digunakan
Video Pembuatan Kuas Makanan Alami dan Halal :
Kuas tradisional dari pelepah daun pisang, tidak hanya alami dan halal juga loh Hijau Holic.
Manfaat Kuas Makanan Alami dan Halal
Secara tidak langsung Hijau Holic mendapatkan manfaat dari kuas pelepah daun pisang ini antara lain :1. Lebih Sehat
Bahan silicon dikenal food grade dalam batas ambang suhu tertentu, sedangkan Hijau Holic saat memasak tentunya sulit bukan mengontrol dan memeriksa suhu masakan secara berkala?
Dan kualitas silikon yang buruk menghasilkan perpindahan molekul silikon ke dalam makanan.
Kuas sintesis yang telah usang, memiliki potensi mencemarkan mikroplastik dalam makanan. Begitu pula pada bahan nylon yang sama-sama terbuat dari plastik. Plastik memiliki dampak bahaya bagi kesehatan tubuh terutama paparan mikroplastik dan efek samping yang dihasilkan seperti merusak keseimbangan sistem hormon, pemicu berkembangnya sel kanker, gangguan sistem saraf dan reproduksi
2. Sedikit Jejak Karbon
Karena kuas pelepah daun pisang dibuat dari pohon pisang yang tumbuh di sekitar rumah, jejak karbon yang dihasilkan jauh lebih sedikit. Bahkan bisa nol jejak karbon, berbeda halnya dengan kuas sintesis yang proses produksinya berada jauh di negara atau kota A, lalu diimpor atau dikirim ke kota B. Kemudian distribusi lagi ke kota lain hingga akhirnya ada di kota Hijau Holic tinggal. Semakin panjang alur pembuatan dari tempat bahan baku hingga sampai di tangan Hijau Holic, artinya jejak karbon yang dihasilkan semakin banyak.3. Mendukung Gaya Hidup Minim Sampah
Kuas makanan alami dan halal dari pelepah daun pisang yang sudah tidak terpakai, bisa dikomposkan atau ditimbun ke dalam tanah atau pot. Sehingga kembali terurai menjadi zat hara yang baik untuk pertumbuhan tanaman. Tidak ada pencemaran tanah, pencemaran air dan meracuni makhluk hidup. Berbeda sekali dengan kuas sintesis yang tidak dapat terurai selama ratusan tahun dan terburai menjadi mikroplastik di alam.Apakah Hijau Holic mulai berpikir
akan mengganti kuas sintesis ke kuas makanan alami, halal, sehat dan ramah lingkungan
ini ? Pakai saja yang dahulu yang dimiliki sekarang ya Hijau Holic dan rawat
sebaik mungkin. Kapan-kapan buat kuas makanan alami dan halal dari pelepah daun
pisang ya. Jangan lupa kirim kue pukis buat aku 😋
Sumber :
[1] KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)
[2] https://www.vinindo.co.id/articles/238/kenali-macam-macam-bahan-kuas-supaya-tidak-salah-pilih
[3] https://food.detik.com/info-kuliner/d-5201759/apakah-alat-masak-silikon-aman-bagi-kesehatan/2
Yang kebayang cuma satu, pukis dioles blu*band hahaha. Terima kasih ilmunya mb.. Jadi makin paham soal kuas 🥰
BalasHapusHahaha pukis mengalihkan fokus ya
HapusMasya Allah, dapat ilmu nih. Serius, Mbak, saya baru tahu kalau pelepah pisang bisa di buat kuas. Makasih infonya, ya, Mbak.
BalasHapusYuk yuk bikin mbak
HapusJadi teringat masa kecil, saat nenek dan mami buat kue dan ngolesnya pake kuas dari pelepah pisang.hehe
BalasHapusNostalgia ya, coba dipraktekkan sama anak/ponakan mbak
Hapus