rekamanjejakhijau.com

Pentingnya Dasar Berkebun

"Berilmu sebelum beramal", kutipan yang memiliki makna dalam dari seorang sahabat Rasulullah SAW, Abu Darda'. Terlebih dalam berkebun, mempelajari ilmu dasar terlebih dahulu sebelum berkebun juga tidak kalah penting. Boleh saja langsung praktek, tetapi peluang untuk kecewa akan jauh lebih besar. Tentu kita ingin benih yang disemai akan tumbuh hingga menghasilkan bunga atau buah sesuai harapan kita bukan? Yuk kita belajar

Dokumentasi pribadi

Seiring pembatasan aktivitas sosial karena pandemi Covid19 sudah dilonggarkan, kami ibu ibu hijau Rumah Belajar Green & Organic Ibu Profesional Jakarta bisa kembali aktivitas bareng secara luring. Kesempatan kali ini, Minggu 5 Juni 2022 kami belajar dasar berkebun di kediaman Efi Femiliyah, mentor berkebun organik. 

Dasar Berkebun 

1. Penentuan Jenis Tanaman

Sayur yang akan ditanam yaitu kangkung dan bayam karena kedua jenis sayur ini lekat sekali dengan masakan kita sehari-hari dan tergolong mudah perawatannya untuk pemula.

2. Media Tanam

Komposisi media tanaman yang bagus terdiri dari tanah, kompos/pupuk kandang,sekam bakar/mentah dengan perbandingan 1:1 untuk masing-masing komponen.

3. Tempat Menanam

Karena petani urban dengan lahan terbatas, pot menjadi solusi wadah menanam. Sesuaikan diameter pot dengan tanaman yang akan ditanam. Idealnya untuk tanaman sayur menggunakan pot bulat diameter minimal 25cm atau pot kotak.

4. Kebutuhan Sinar Matahari

Pastikan kalian mengenali karakter sayuran yang akan ditanam, apakah membutuhkan intensitas matahari yang penuh (bayam,kangkung,sawi dll), cukup atau teduh.

5. Penyemaian

Dalam menyemai bisa menggunakan pot berukuran kecil/baki semai /memanfaatkan gelas amdk. Menyemai juga tidak asal tabur saja, tetapi menyesuaikan ukuran benih. Ada dua kategori benih yaitu benih yang bisa dipegang tangan langsung/dijepit pinset (kangkung, pakchoy, seledri, cabai dll) dan benih berukuran kecil, tidak dapat dipegang pinset (misal bayam, sawi dll)

Setelah pot terisi media tanam, buat galian tanah berpola dengan jari. Tabur mengikuti pola, kangkung berbentuk spiral atau berjajar agar ada jarak antar tanaman saat berusia dewasa. Benih bayam cukup ditabur langsung atau tabur dengan dicampur dengan sedikit pasir agar persebarannya merata dan terakhir jangan lupa tutup benih dengan selapis tanah.

Ilustrasi cara menyemai benih kangkung & bayam

6. Perawatan

Siram di pagi dan sore hingga media tanam terlihat lembab. Letakkan di tempat teduh selama 3-4 hari, saat muncul tunas, pindahkan ke area yang cukup mendapatkan sinar matahari. Jika terserang hama, singkirkan dengan pestisida nabati.

7. Masa Panen

Kangkung dan bayam dapat dipanen setelah 20 -30 hari setelah penyemaian. Cukup dicabut seakarnya atau dipotong pangkalnya. "Kangkung yang dipotong dan melanjutkan pertumbuhannya kembali, disarankan hanya dua kali panen, agar kandungan purin tidak berlebih yang berpotensi pencetus penyakit asam urat", pesan Efi.


Tidak hanya ilmu dasar berkebun yang didapatkan, tetapi juga beberapa info menarik tentang pangan yang umum di pasaran. Seperti alangkah baiknya mengkonsumsi tauge atau kecambah yang dibuat sendiri di rumah daripada membeli di pasaran kecuali organik, jika lahan dan sinar matahari terbatas bisa menanam microgreen sebagai asupan sayur, cara memetik daun jeruk purut yang benar dan masih banyak ilmu lainnya yang dibagikan oleh beliau. Ah, menarik sekali dan tidak ada habisnya memang obrolan seputar berkebun dan pangan organik. Ditunggu agenda berikutnya ya Rumah Belajar Green & Organic Ibu Profesional Jakarta 😉

Posting Komentar

Terimakasih sudah berkunjung dan meninggalkan jejak di kolom komentar. Semoga artikel ini bermanfaat.